Apa itu Akurasi?
Akurasi mengacu pada seberapa dekat nilai yang diukur sesuai dengan nilai asli atau nilai yang diterima dari kuantitas yang diukur. Sederhananya, ini adalah tentang keakuratan pengukuran Anda. Anggaplah Anda menggunakan termometer untuk memeriksa suhu air mendidih, yang memiliki titik didih yang diketahui yaitu 100°C. Jika termometer mencatat 100,1°C, termometer tersebut disebut akurat karena cukup dekat dengan suhu aslinya.
Karakteristik Utama Akurasi
- Kebenaran dalam Pengukuran: Akurasi mengacu pada seberapa dekat suatu hasil sesuai dengan nilai atau standar yang sesungguhnya.
- Pengukuran Satu Kali: Pengukuran tunggal bisa jadi akurat, namun pengukuran berulang kali tidak akurat.
- Kritis di Beberapa Bidang: Akurasi sangat penting di sektor-sektor seperti kedokteran, penerbangan, dan manufaktur, di mana kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal.
Contoh Akurasi di Dunia Nyata
Bayangkan seorang pilot yang mencoba mendaratkan pesawat di landasan pacu tertentu. Tujuannya adalah untuk mendarat dengan tepat di lokasi yang ditentukan. Jika pesawat mendarat tepat di tempat tersebut, maka itu adalah pendaratan yang akurat karena sesuai dengan tujuan. Terlepas dari berapa kali pesawat mendekati landasan pacu, pendaratan beberapa meter ke kiri atau ke kanan tetaplah salah.
Apa itu Presisi?
Sebaliknya, presisi mengacu pada konsistensi atau kemampuan mereproduksi pengukuran. Jika Anda mengukur kuantitas yang sama beberapa kali dalam kondisi yang sama, presisi mengacu pada seberapa dekat pengukuran tersebut mengelompok, terlepas dari apakah pengukuran tersebut mendekati nilai yang benar.
Contohnya, jika Anda secara rutin menguji suhu air mendidih dan mendapatkan pembacaan 99,9°C, 100,0°C, dan 100,1°C, maka pembacaan ini dianggap tepat, karena cukup dekat satu sama lain, meskipun suhu yang sesungguhnya adalah 100°C.
Karakteristik Utama Presisi
- Konsistensi dari Waktu ke Waktu: Presisi mengacu pada seberapa konsisten pengukurannya, bukan seberapa dekat pengukuran tersebut dengan nilai aslinya.
- Pengulangan Penting: Untuk memperkirakan presisi, Anda harus melakukan beberapa kali pengukuran.
- Penting dalam Desain Eksperimental: Presisi memainkan peran penting dalam eksperimen di mana Anda menginginkan hasil yang dapat diandalkan dari uji coba berulang kali, tanpa menghiraukan apakah hasil tersebut sesuai dengan nilai yang sesungguhnya.
Contoh Ketepatan di Dunia Nyata
Anggaplah Anda adalah seorang produsen yang sedang mengevaluasi sebuah mesin yang memotong logam dengan panjang yang telah ditentukan. Setiap kali mesin memotong, mesin menghasilkan potongan dengan panjang 4,99 cm, 5,00 cm, atau 5,01 cm. Hasil ini tepat karena panjangnya selalu sama, namun tidak selalu tepat apabila panjang yang diinginkan adalah 5,5 cm.
Presisi vs Akurasi: Perbedaan Utama
Sangatlah penting untuk mengenali bahwa akurasi dan presisi adalah pengertian yang saling berkaitan, tetapi berbeda. Dalam istilah dasar:
- Akurasi mengacu pada keakuratan pengukuran, atau seberapa dekat pengukuran tersebut dengan nilai aslinya.
- Presisi mengacu pada konsistensi, atau seberapa erat pengukuran berulang mengelompok.
Memvisualisasikan Perbedaan
Untuk memperjelas hal ini, mari kita lihat beberapa diagram yang menunjukkan perbedaannya.
Akurat tetapi tidak Tepat
Anggap saja Anda menembakkan anak panah ke sebuah target dan anak panah tersebut mendarat di sekitar sasaran, tetapi tersebar di lokasi yang berbeda. Hal ini mencerminkan pengukuran yang akurat, tetapi tidak tepat. Setiap bidikan akurat, namun tidak selalu mengenai tempat yang sama.
Tepat tetapi tidak Akurat
Asumsikan anak panah Anda secara konsisten mengenai area yang sama, tetapi jauh dari sasaran. Hal ini menunjukkan pengukuran yang tepat, namun tidak akurat. Bidikannya konstan, tetapi tidak sesuai dengan yang sesungguhnya.
Akurat dan Tepat
Idealnya, Anda harus memiliki akurasi dan presisi. Jika anak panah Anda terus-menerus mendarat dekat dengan sasaran, bidikan Anda akurat dan presisi.
Tidak Akurat atau Tepat
Jika anak panah Anda mendarat di lokasi yang acak dan jauh dari target, Anda kurang akurat dan presisi. Ini adalah keadaan pengukuran yang tidak menguntungkan.
Perbedaan Utama dalam Tabel:
Karakteristik | Akurasi | Ketepatan |
---|---|---|
Definisi | Kedekatan dengan nilai sebenarnya | Kedekatan pengukuran berulang satu sama lain |
Fokus Utama | Kebenaran | Konsistensi |
Pengukuran | Bisa satu kali atau beberapa kali | Membutuhkan beberapa pengukuran |
Skenario Ideal | Pengukuran tunggal yang mendekati nilai sebenarnya | Beberapa pengukuran yang berdekatan satu sama lain |
Mengapa Akurasi dan Presisi Itu Penting?
Meskipun akurasi dan presisi kadang dianggap terpisah, namun dalam banyak keadaan, keduanya sama pentingnya. Namun demikian, signifikansi keduanya bervariasi, tergantung pada situasi tempat Anda bekerja.
Ketika Presisi Lebih Penting Daripada Akurasi?
Dalam situasi tertentu, presisi lebih penting daripada akurasi. Contohnya, dalam industri manufaktur, sering kali lebih penting untuk memproduksi barang yang secara konstan identik, bahkan jika barang tersebut menyimpang secara signifikan dari nilai tujuan yang diinginkan. Konsistensi sangat penting untuk kontrol kualitas, dan perubahan kecil dapat dilakukan dari waktu ke waktu untuk meningkatkan akurasi.
Ketika Akurasi Lebih Penting Daripada Presisi?
Dalam situasi lain, akurasi sangat penting. Pertimbangkan diagnostik medis, di mana instrumen harus memberikan hasil yang tepat untuk memastikan perawatan yang efektif. Dalam skenario ini, presisi mungkin tidak terlalu penting jika hasilnya tidak mendekati nilai yang benar.
Mengapa Keduanya Penting dalam Sains dan Teknik?
Dalam penyelidikan ilmiah dan teknik, akurasi dan presisi adalah hal yang ideal. Presisi memastikan bahwa eksperimen Anda dapat direplikasi secara konsisten, sedangkan akurasi memastikan bahwa hasil Anda sesuai dengan nilai asli yang diharapkan. Sebagai contoh, ketika melakukan eksperimen kimia, pengukuran Anda harus akurat (mendekati karakteristik kimia yang asli) dan tepat (konstan di seluruh percobaan).
Kesalahpahaman Umum Tentang Presisi dan Akurasi
Banyak orang yang salah menggunakan presisi dan akurasi secara bergantian. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan, terutama ketika menginterpretasikan data atau hasil.
Salah Paham terhadap Ketentuan:
Semakin tepat, semakin akurat
Hal ini tidak selalu benar. Sebuah pengukuran bisa sangat tepat (konstan) tetapi masih tidak akurat. Demikian pula, pengukuran yang akurat tidak harus tepat jika hanya satu pengukuran yang diperlukan.
Akurasi tidak penting jika presisi tinggi
Bahkan jika pengukuran sangat konsisten, pengukuran dapat menyimpang dari nilai yang sebenarnya, sehingga menghasilkan ketidakakuratan yang besar.
Aplikasi Praktis di Berbagai Bidang
Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
Perbedaan antara akurasi dan presisi sangat penting dalam penelitian ilmiah. Para ilmuwan menggunakan keduanya untuk memverifikasi keandalan dan validitas hasil penelitian mereka. Sebagai contoh, ketika melakukan eksperimen, mereka harus memastikan bahwa pengukuran mereka konsisten (presisi) dan akurat (akurasi).
Rekayasa dan Manufaktur
Presisi sering ditekankan dalam produksi, khususnya di bidang-bidang seperti mobil dan penerbangan. Meskipun proporsi keseluruhannya sedikit berbeda, sebuah komponen harus sesuai secara konsisten dalam sistem yang lebih luas. Insinyur dapat meningkatkan akurasi dengan mengkalibrasi mesin dan peralatan.
Teknologi dan Analisis Data
Akurasi dan presisi sama pentingnya dalam domain seperti ilmu data dan pembelajaran mesin. Dalam analisis prediktif, misalnya, akurasi adalah sejauh mana nilai yang diantisipasi sesuai dengan hasil aktual. Di sisi lain, presisi menunjukkan seberapa sering prakiraan ini benar secara konsisten.
Bagaimana Cara Meningkatkan Akurasi dan Presisi dalam Pekerjaan Anda?
Meningkatkan akurasi dan presisi memerlukan kombinasi alat dan metode yang tepat.
Langkah-langkah untuk Meningkatkan Accurac:
- Kalibrasi Instrumen Anda: Kalibrasi yang sering pada alat ukur Anda akan menjamin keakuratan pembacaannya.
- Gunakan Teknik yang Tepat: Gunakan metode yang diterima untuk mengurangi kesalahan pengukuran.
- Hasil Pemeriksaan Silang: Membandingkan pengukuran Anda dengan kriteria atau nilai yang telah ditetapkan akan membantu memvalidasi kebenarannya.
Langkah-langkah untuk Meningkatkan Ketepatan:
- Pengukuran Berulang: Beberapa pengukuran dan rata-rata pengukuran dapat membantu Anda meningkatkan akurasi.
- Standardisasi Metode: Setiap kali menggunakan prosedur, instrumen, dan situasi yang sama untuk mengurangi variasi.
- Menggunakan Instrumen Berkualitas Tinggi: Berinvestasi dalam alat dan perlengkapan yang lebih baik yang memberikan pengukuran yang andal dan dapat diulang dengan menggunakan instrumen berkualitas tinggi.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara presisi dan akurasi lebih dari sekadar detail teknis; ini adalah gagasan penting yang dapat memengaruhi kualitas pekerjaan Anda. Apakah Anda sedang melakukan eksperimen ilmiah, bekerja di bidang manufaktur, atau menganalisis data, mengetahui kapan harus memprioritaskan yang satu di atas yang lain dapat menghasilkan hasil yang lebih dapat diandalkan.
Jadi, pada saat Anda mengukur sesuatu, tanyakan pada diri Anda sendiri: *Apakah saya mencari akurasi, presisi, atau keduanya? Dan bagaimana cara meningkatkan prosedur saya untuk mencapai keduanya?